INGAT!
Pemodal Orde Baru masih dominan di Indonesia!
Mereka ada dimana-mana cuma berganti kulit saja!




Education for Better Life ...Save Our Nation or Revolution...

Selasa, 01 April 2008

Seseorang Yang Jadi Melo

Malem Rabu,
Baru aja gw dapet short message dari someone yang - dulu - sempet ngirim puisi-puisi pendek ke inbox gw. Gw pikir, dia iseng aja n ini ngingetin gw saat 1992 di Bulaksumur. Ehm..jdi sedikit melo y..

Di dinding siapa api membakar
Di dingin apa hati membatu
Siapa terbakar
Apa yang kaku
Sedingin apa hati siapa yang tahu

Wew..
1992 akhir Maret. Ada seamplop surat (jadul bgt y?) mampir ke rumah gw. G ada nama pengirimnya. Ini dah yg ke sekian kali; surat tanpa nama pengirim. Di belakang amplop cuma ada tulisan "Aku Mengirim Surat, Maka Aku Ada"
xixixi gw pikir ni paling kerjaan temen gw yang di filsafat. Dia lagi fall in love ama Sartre barangkali (belakangan ada temen gw yang jga lagi seneng2nya baca Sartre n jatuh cinta. Kamar-kamarnya penuh dengan print2an "Aku pengen, maka aku ngeprint". Di meja tulisnya ditulis pake spidol "Aku belajar, maka aku menulis di meja tulis")
anyway,
Setelah gw cekikikan, gw buka amplop darkblue itu. Gw baca isinya yang cuma beberapa garis.

Siapa dia yang berkata: "sungguh aku tidak sombong seperti kalian yang sombong"
Maka sesungguhnya dia sedang duduk di lingkaran paling dalam kesombongan.

What's this?
Gw diem. Gw makin pikir ni yang ngirim anak filsafat. Tapi gw jdi inget ada omongan dari tetangga gw yang jadi pedagang partai. Dia bilang gini:

Unsur bumi dan langit yang luas dibaca dengan sejumput informasi dari sekolah 18 tahun + buku karangan 1000 orang + ngobrol dengan kawan seperjuangan + pengalaman hidup + resources terbatas = error reading = tidak tahu untuk apa kita hidup.

Yups, bisa ja yang ngirim ke gw bukan siapa-siapa. Cuman orang yang tak tahu untuk apa dia idup! not more.

Gw sadar, this is not the time 4 me! Ini waktu bwat yang masih membara aja. Usia lepas remaja, menginjak dewasa!
Lalu bagaimana dgn loe?

xixixi n 1992 akhir Maret adalah penanda. Sama kayak 2008 akhir Maret. Bukankah jiwa semestinya selalu selalu muda untuk terus bergelora?



Re!

5 komentar:

Anonim mengatakan...

fans setia tuch..

tapi Re!, yg ini ("Aku belajar, maka aku menulis...."), maksudnya bukan nyinggung kita orang kan? itu pan judul blog kita hihi

Madu Nektar mengatakan...

Setiap orang slalu gak bisa lupa dengan apa yang diinginkan dan apa yang tidak diinginkan

Ditulis dalam lembaran-lembaran hari, dan tiba-tiba lembaran itu muncul seperti window dialog antivirus yang ngingetin kita untuk meng-update-nya

Jiwa menjadi tua karena kita mengingat kapan kita dilahirkan, sudah berapa lama kita lulus sekolah sma, .... kemudian berhitung kapan hari akan berakhir

ya ya ya .... ruh kita gak bertambah umur-nya kok

Anonim mengatakan...

wah wah, filsafat tingkat tinggi ne. ane amfe fuyenk..
*selonjoran*

Anonim mengatakan...

Kau tahu siapa dia?

rizky mengatakan...

Dalam banget ni kata2nya....