tag:blogger.com,1999:blog-43608091813037402472024-03-13T14:22:05.905-07:00Re!Sebuah revolusi disebabkan oleh pergaulan hidup, suatu akibat tertentu dari tindakan-tindakan masyarakat.
Dia adalah akibat tertentu dan tak terhindarkan yang timbul dari pertentangan kelas yang kian hari kian tajam.
Ketajaman pertentangan yang menimbulkan pertempuran ini ditentukan oleh pelbagai macam faktor: ekonomi, sosial, politik dan psikologis.
Semakin besar kekayaan pada satu pihak semakin beratlah kesengsaraan dan perbudakan di lain pihak (Tan Malaka,1927)Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-61554034363447212292008-11-24T07:51:00.000-08:002008-11-24T07:58:05.738-08:00Paranoia<div style="text-align: center;">Aku gelisah melihat orang yang gelisah<br />Aku cemas melihat orang yang cemas<br />Aku takut melihat orang yang takut<br /><br />Aku cemas dengan kecemasanku<br />Aku takut dengan ketakutanku<br /><br /><br /><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span></span><br /></div><div style="text-align: center;"><br /><br />Aku bilang: Re!<br />Apa mesti ku tunggu<br />Kau bilang?<br /><br /><br /></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com20tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-27449960260507191902008-11-19T19:53:00.000-08:002008-11-19T19:55:43.909-08:00Penjajah KeyakinanIndonesia mengalami 5 x masa penjajahan:<br />1. Penjajahan oleh bangsa India, menjajah nusantara dengan keyakinan Hindu Budha<br />2. Penjajahan oleh bangsa Arab, menjajah dengan keyakinan Islam<br />3. Penjajahan oleh bangsa Belanda dan Portugis, menjajah dengan keyakinan Kristen<br />4. Penjajahan oleh Amerika, menjajah dengan keyakinan Yahudi<br /><br />LALU KAPAN KITA BENAR_BENAR BEBAS?<br /><br />Bukankah apapun namanya segala bentuk penjajahan - apalagi penjajahan keyakinan - mesti dilawan?Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-49516718420326252992008-04-28T01:37:00.000-07:002008-04-28T02:04:54.582-07:00GrowhttA!Seminggu sudah lamanya waktu.....<br /><br />Pipi gw jdi agak tembem...hmmm <span style="color: rgb(255, 0, 0);">Vegetarian isn't Not Crime! </span>hwekekek..<br />hmmmm...onlineonlineonline...my Oh!<br /><br />Gmana rasanya seminggu ngubek2 tempat yang ga tersentyuh google earth?<br />Pagi makan ubi bakar, minumnya teh pait..mandi di air pancoran..<br />Jalan kaki ga pake sendal, ngobrol ma penduduk pake bahasa isyarat.<br /><br />Ini masih satu bagian kecil di Indonesia..<br /><br /><br />Eits, no plastic here!Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-11030758533173358922008-04-14T10:01:00.000-07:002008-04-14T10:38:57.709-07:00Mei Merapat!<div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 153, 102);font-size:100%;" ><span style="color: rgb(255, 204, 255);">Kekerasan, apapun bentuknya, bukan tindakan seseorang yang berjiwa unggul</span></span><span style="font-weight: bold;"><br /></span><div style="text-align: right;">(Cindy Laila H)<br /><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sepuluh tahun yang silam, April 1998, percikan-percikan kekerasan mulai meletup di Indonesia. Barangkali anda yang tinggal di Medan pada bulan itu, merasakan bagaimana aksi-aksi massa melebar meluber hingga ke jalan raya. Di pusat pertokoan Medan, saat aksi massa berlangsung dalam hitungan jam berkembang menjadi kerusuhan.<br /><br />Di Solo, suhu politik April 1998 benar-benar naik menjadi 40 derajat celcius. Aksi massa yang dilakukan mahasiswa PTN dan PTS di Surakarta hampir terjadi setiap hari. Rakyat yang tinggal di sekitar kampus menjadi terbiasa dengan aksi massa dan mereka menjadi merasa satu dengan tuntutan-tuntutan mahasiswa. Aksi yang tadinya berpusat di sekitar kampus meluber hingga ke pusat-pusat kota. Dan anda tahu sendiri bagaimana akhirnya.<br /><br />Jogjakarta, Jakarta, Denpasar dan Makassar tak kalah seru. Anda mungkin masih bisa mencari beritanya di kliping-kliping surat kabar kejadian demi kejadian di bulan April 1998.<br /><br />Tapi mengapa selalu berujung kekerasan?<br /><br />Siapa yang menyulut siapa, siapa yang terbakar oleh siapa. Itu pertanyaannya.<br /><br />Lingkar kekerasan adalah sebuah relasi titik-titik dalam tubuh manusia. Dia bersifat manusiawi, artinya dimiliki oleh semua manusia. Dia bisa muncul tiba-tiba; tanpa kontrol ataupun di bawah kontrol.<br />Dia bisa juga disistimatiskan.<br /><br />Seseorang yang berjiwa unggul adalah seseorang yang mampu merekayasa titik kekerasan di dalam tubuh menjadi "keberingasan berpikir" bukan "keberingasan bertindak".<br /><br />Seorang Einstein adalah seseorang yang mampu merekayasa "titik kekerasan" di dalam tubuh menjadi 'keberingasan berpikir". Seorang Immanuel Kant juga contoh filsuf yang mampu merekayasa titik kekerasan. Juga Yesus, Beliau mampu merekayasa "titik kekerasan" di dalam tubuhnya (<span style="font-style: italic;">terlepas dari anugrah keilahian</span>).<br />Bila anda pengagum setia Nietszche, sadar atau tidak dia banyak melakukan rekayasa kekerasan di dalam tubuhnya dan dituangkan dalam ide-ide tulisannya.<br /><br />Seseorang yang acap dianggap "barbar" adalah saat dia merekayasa "titik kekerasan" di dalam tubuh menjadi luapan "kekerasan fisik".<br /><br /><span style="color: rgb(255, 204, 255);">Lantas anda berada dimana?</span><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /></div><br /><span style="font-weight: bold;"></span></div></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-23339550240437120942008-04-12T00:34:00.000-07:002008-04-12T01:11:20.165-07:00Tak Ada yang Sempurna<p class="MsoNormal" style="text-align: center; color: rgb(255, 204, 255);" align="center"><i>“Manusia adalah jembatan yang terentang antara hewan dan adi manusia”<o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right;" align="right"><i><span style="color: rgb(255, 204, 255);">(Zaratrustha – Nietszche)</span><o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Pernyataan Gayus Lumbuun (Wakil Ketua BK DPR RI) berkait penangkapan salah satu anggota DPR RI oleh KPK cukup menarik bagi saya. Beliau mengatakan bahwa: “Seseorang bisa berubah dari yang baik menjadi jelek”.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Maka bisa saja anggota DPR melakukan hal yang jelek. Dengan kata lain itu adalah hal yang wajar sebab si anggota DPR juga manusia. Manusia tak ada yang sempurna.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Karena semua anggota DPR adalah manusia maka mereka “tentu saja” dianggap “wajar” bila mereka semua “berubah” dari “yang baik (saat PEMILU)” menjadi “jelek” saat sudah dilantik menjadi anggota dewan.</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Begitulah. Kita -orang Indonesia- yang suka beramah tamah dan merendah diri selalu bilang: “Kita adalah manusia yang selalu tak luput dari kesalahan. Karena manusia tak ada yang sempurna”</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-style: italic;">Ok guys! That’s right! But</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);"> PENEMPATANNYA yang BENER dong!</span></p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-weight: bold;"><br /></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal">Kalau setiap kesalahan yang dilakukan lantas disangkutkan dengan sifat adi kodrati manusia, lantas kapan kita bisa menjadi bangsa yang besar? Bangsa yang mau mengakui kesalahan? Tanpa mesti selalu berkelit menghindar?</p><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="text-align: justify;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify; font-weight: bold;" class="MsoNormal">Re!</p><br /><p style="color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p><p style="color: rgb(255, 0, 0); text-align: justify;" class="MsoNormal"><br /></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-8140014949001103482008-04-11T18:39:00.000-07:002008-04-11T18:54:27.186-07:00Terimakasih Untukmu Pembuat Kebijakan<div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 255, 102);">"Otak Lama Pakai Tubuh Baru"</span><br /></div><br />Setelah engkau berusaha mengatur kami tata cara berpakaian - mana yang patut, mana yang tidak - Lalu sekarang engkau berusaha mengatur kami tata cara memahami informasi.<br /><br />Kami percaya; engkau menginginkan keteraturan.<br />Kami cukup tahu diri; kami yang diatur dan engkau yang mengatur.<br /><br />Barangkali nanti, engkau tak cukup berhenti disini.<br />Suatu hari engkau akan mulai (kembali) mengatur film mana yang layak, koran mana yang layak, pentas teater mana yang layak, puisi mana yang layak, organisasi mana yang layak.<br /><br />Sedang, layak dan tak layak adalah menjadi punyamu. Menurut pemahamanmu.<br /><br />Layak menurut bajumu, politikmu, agamamu,kepentinganmu, posisimu, jabatanmu, keluargamu, bisnismu, keuntungan-keuntunganmu.<br /><br />Terimakasih Untukmu Pembuat Kebajikan<br /><br />Semoga akhirnya kami sadar, engkau ular beludak sama seperti pembuat kebajikan masa silam.<br />Semoga kami sadar bahwa engkau ular yang berganti pakaian.<br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 204, 51);">"OTAK ORDE BARU DI PARTAI BARU"</span><br /><br /></div><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Re!<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /></span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-48427139447624639422008-04-09T05:39:00.001-07:002008-04-14T10:38:21.837-07:00Ada Apa dengan Kita?<div style="text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Semua menjadi "</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">seakan-akan benar</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">". Seakan-akan "</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">terjadi benar-benar</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">". </span><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 255, 255);">Yups, that's Hiperreality guys!<br /><br /></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Gw yakin sbagian besar loe-loe udah nonton</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);"> <span style="color: rgb(153, 255, 255);">Ayat-Ayat Cinta</span>. <span style="color: rgb(255, 255, 255);">Film yang menurut para pemerhati dan kritisi film Indonesia jadi fenomenal di awal taon ini. Bayangin ajah, om-om n tante-tante pemuka republik ini sampe nonton bareng-bareng film ini. Yang ga kalah seru adalah saat mereka bikin pertemuan pers n kompakan bilang: "Saya terharu (baca: menangis) saat menonton film ini"<br /><br />Luar biasa!<br />om-om n tante-tante yang biasanya susah nangis meski liat orang susah, tapi tiba-tiba bikin paduan suara judulnya"<span style="font-weight: bold; color: rgb(153, 255, 255);">menangis bersama</span>".<br /><br />Apa ini salah?<br />Engga salah, cintaaaa..gw bilang itu sah-sah ajah. <span style="font-style: italic;">Monggo, silahkan, durusang..mw nangis, mw nyaci, mw muji...please!<br /><br /></span>Lalu kenapa loe ngomentarin om n tante pejabat? ga penting banggeeeed!<br />Mka gw jga akan bilang; ga penting bangged tuuuh nangis kompakan gara-gara ngeliat rebutan cintanya si Fahri!<br />Gw nangis kompakan bareng temen2 gw di Bali ma Mataram, ngeliat pasokan BBM yang ga pernah beres. Gw nangis kompakan ngeliat om-om di partai yang mulai memolitisir aneka ragam ketak beresan di republik ini.<br />Trus loe mau apa?<br /><br /><br />Kembali lagi: </span></span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Semua menjadi "</span><span style="color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic;">seakan-akan benar</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">". Seakan-akan "</span><span style="color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic;">terjadi benar-benar</span><span style="color: rgb(255, 255, 255);">". Bahwa pasokan BBM terlambat terjadi karena persoalan teknis. Juga sudah biasa; harga BBM dan sembako akan naek turun saat menjelang Pemilu. Sudah biasa juga nanti om-om n tante-tente akan rame-rame bikin paduan suara dengan judul" <span style="font-weight: bold;">Demi, Dari dan Untuk Rakyat</span>"</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Lalu kalau emang seperti ini: Ada Apa dengan Kita?</span><br /><span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);"><br /><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Re!</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-style: italic;"></span></span></span><span style="font-style: italic;"></span></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-38748745311487826102008-04-04T08:12:00.000-07:002008-04-04T08:24:23.765-07:00Siapa Membela Siapa?<div style="text-align: center;"><br />Apapun namanya<br />Kekerasan<br />yang membikin sakit mental dan fisik<br />Kepada yang hidup<br />Bukan perbuatan baik. Berdosa kata orang beragama.<br /><br />Bila<br />Kekerasan<br />Dengan sebuah alasan<br />Dibolehkan<br />Oleh orang yang hidup<br />Demi memetik buah surga,<br />atau alasan dari penguasa langit,<br />atau sebagai jalan yang dianggap kebenaran<br />Lalu, kebenaran siapa yang dibela dengan kekerasan?<br /><br />Bila agama dibela mati-matian dengan kekerasan<br />Menabur dengki dan benci<br />Hingga tak tersisa lembutnya hati<br />Untuk apa kita beragama?<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><br /><br /></span><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span><br /></div><br /><br /><br /><br /></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-55589547343414921312008-04-03T03:07:00.000-07:002008-04-03T03:21:38.700-07:00Bensin di Bali Menghilang<span style="font-style: italic; color: rgb(51, 255, 51);">..nyak..nyaaaaak...minyaaaaaak</span><br /><br />Gw baru ja terima sms dari temen gw yang lagi jalan-jalan di Bali. Katanya; di POM bensin seputar Denpasar penuh sesak ama mobil yang ngantri BBM!<br />Bahkan beberapa POM Bensin tutup, sebab stock bensin abis!<br /><br />Masih kata temen gw, beberapa hari ini emang di Bali, bensin n solar lagi ngilang. Entah pada ngumpet dimana. Padahal biasanya, pedagang eceran bensin di pinggir jalan banyak bertebaran. Namun 3 harian yang lalu, pedagang-pedagang eceran gigit jari sebab mereka ga bisa jualan.<br /><br />Yang beruntung tentu pedagang eceran yang punya stok lebih. Kata temen gw, harga bensin eceran di Nusa Dua nembus 6000 rupiah.<br /><br />Ada apakah gerangan?<br />Apakah ada hubungannya dengan makin deketnya pemilu, pilkadal d e el el?<br />Ayo...Coba kita tanya om Yusuf Kalla.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 102, 102);">Re!<br /><br /><br /></span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-28097728966069154572008-04-02T10:40:00.000-07:002008-04-02T11:02:34.041-07:00Yang Dikuasai Benda-bendaSialan! gw mulai ngrasa klo sekarang bukan gw yang menguasai benda-benda. Tapi benda-benda yang malah menguasai gw.<br />Kayak tengah hari tadi, laptop gw mati mendadak. Gw sempet panik. Padahal si laptop dah gw charge batere nya semaleman. Wadaah.<br />Ada apakah gerangan duhai?<br />Gw pencet-pencet tombol power, tetep aja. Gw sambungin langsung ke listrik, tetep aja. Ada setengah jam kayaknya gw dibikin panik. Padahal bebrapa tulisan gw khan belom sempet gw save? wadaaah.<br />Gw inget klw adek gw yang bontot punya cowo yang demen komputer. Gw pencet tombol hp. Untung nyambung. Untung dia mau dateng mbenerin si laptop sambil ngapelin adek gw hehehe..<br /><br />Astaga!<br />Betapa laptop menjadi belahan jiwaku. Betapa henpon menjadi kolase organ tubuhku.<br /><br />Astaga!<br />Menjadi sedemikian lemahkah aku tanpamu? Bila sehari saja tak menyentuhmu?<br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-50600171184415506062008-04-01T10:36:00.000-07:002008-04-01T11:27:50.857-07:00Seseorang Yang Jadi MeloMalem Rabu,<br />Baru aja gw dapet short message dari someone yang - dulu - sempet ngirim puisi-puisi pendek ke inbox gw. Gw pikir, dia iseng aja n ini ngingetin gw saat 1992 di Bulaksumur. Ehm..jdi sedikit melo y..<br /><div style="text-align: center;"><br /><span style="color: rgb(255, 204, 102);">Di dinding siapa api membakar</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 102);">Di dingin apa hati membatu</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 102);">Siapa terbakar</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 102);">Apa yang kaku</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 102);">Sedingin apa hati siapa yang tahu</span><br /></div><br />Wew..<br /><div style="text-align: justify;">1992 akhir Maret. Ada seamplop surat (<span style="font-style: italic;">jadul bgt y?</span>) mampir ke rumah gw. G ada nama pengirimnya. Ini dah yg ke sekian kali; surat tanpa nama pengirim. Di belakang amplop cuma ada tulisan "Aku Mengirim Surat, Maka Aku Ada"<br /></div><div style="text-align: justify;">xixixi gw pikir ni paling kerjaan temen gw yang di filsafat. Dia lagi fall in love ama Sartre barangkali (<span style="font-style: italic;">belakangan ada temen gw yang jga lagi seneng2nya baca Sartre n jatuh cinta. Kamar-kamarnya penuh dengan print2an "Aku pengen, maka aku ngeprint". Di meja tulisnya ditulis pake spidol "Aku belajar, maka aku menulis di meja tulis"</span>)<br /></div>anyway,<br />Setelah gw cekikikan, gw buka amplop darkblue itu. Gw baca isinya yang cuma beberapa garis.<br /><br /><span style="color: rgb(255, 204, 51);">Siapa dia yang berkata: "sungguh aku tidak sombong seperti kalian yang sombong"</span><br /><span style="color: rgb(255, 204, 51);">Maka sesungguhnya dia sedang duduk di lingkaran paling dalam kesombongan.</span><br /><br />What's this?<br />Gw diem. Gw makin pikir ni yang ngirim anak filsafat. Tapi gw jdi inget ada omongan dari tetangga gw yang jadi pedagang partai. Dia bilang gini:<br /><br /><span style="font-style: italic;">Unsur bumi dan langit yang luas dibaca dengan sejumput informasi dari sekolah 18 tahun + buku karangan 1000 orang + ngobrol dengan kawan seperjuangan + pengalaman hidup + resources terbatas = error reading = tidak tahu untuk apa kita hidup.<br /><br /></span>Yups, bisa ja yang ngirim ke gw bukan siapa-siapa. Cuman orang yang tak tahu untuk apa dia idup! <span style="font-style: italic;">not more</span>.<br /><br />Gw sadar, this is not the time 4 me! Ini waktu bwat yang masih membara aja. Usia lepas remaja, menginjak dewasa!<br />Lalu bagaimana dgn loe?<br /><br />xixixi n 1992 akhir Maret adalah penanda. Sama kayak 2008 akhir Maret. Bukankah jiwa semestinya selalu selalu muda untuk terus bergelora?<br /><br /><br /><br />Re!Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-62497131254883908352008-03-30T11:17:00.000-07:002008-03-30T11:28:39.322-07:00Breaking News<div style="text-align: center;font-family:times new roman;"><span style="font-size:130%;"><br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 255);">Sesungguhnya manusia lebih banyak berpura-pura </span><br /><span style="color: rgb(255, 153, 255);">dalam menegakkan keadilan, kebenaran dan kemanusiaan, </span><br /><span style="color: rgb(255, 153, 255);">sebab di balik semua tindakannya yang tampak suci itu, </span><br /><span style="color: rgb(255, 153, 255);">yang ada hanya kehendak berkuasa.</span><br /><br /><span style="color: rgb(51, 102, 255);font-size:100%;" >(</span></span><span style="color: rgb(51, 102, 255);font-size:100%;" >Nietzshe</span><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(51, 102, 255);">)</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /></span></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-76630386916408568892008-03-29T10:40:00.000-07:002008-03-29T10:41:44.552-07:00SAJAK BUAT PENYAIR INDONESIABangun Nak,<br />hari sudah mulai senja<br />Mengapa masih kau riasu dengan kencingmu di celana?<br />Cinta kau bilang?<br />Ah, sebatas igau dan belas iba.<br /><br />Nak,<br />Berapa siswa yang tak mengenal cinta?<br />Kau lihat; di tivi siaran berita kemarin pagi<br />"Sebatalyon polisi berkelahi dengan mahasiswa di Kendari"<br /><br />Cinta kau bilang?<br />Di Ayat berapa?<br />Pelajaran apa?<br />Mata Kuliah apa?<br /><br />Ah, kita terlalu payah ngobrolin cinta.<br />Atau karena cinta mudah diobral dengan kata-kata?<br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">RE!</span><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 51);">REVOLUSI OTAK!!!!!</span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-69866484646223090192008-03-29T09:59:00.000-07:002008-03-29T10:22:18.627-07:00Hiperealitas dalam Sinetron Kita<span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 255, 255);">Kenapa <span style="font-size:130%;">Hiperealitas?</span></span><br /><br /><div style="text-align: justify; color: rgb(255, 255, 255);">Hiperealitas itu <span style="font-size:130%;">enak.</span><br />Bayangkan; kita bisa enak-enak nongkrong, ga pake kerja bisa jadi kaya. Bisa dapet pacar banyak, gontaganti, ga perlu belajar serius di kelas, bisa ngerumpi di sekolahan, sekolah ga perlu pake seragam yang "jadul", sekolah bisa pake rok mini, sabuk gede, make up tebel.....wooow...itu kejadian di realitas sinetron kita.<br />Dan menjadi hiperealitas di dunia kita!<br /><br />Betapa ga?<br />Di sinetron, kita bisa masuk menjadi tokoh yang putih, langsing, punya pasangan kaya, tiap bulan ke luar negri, shopping, makan di resto mewah..wooooow...n yang penting: GA PAKE KERJA!!<br /><span style="color: rgb(204, 102, 204); font-weight: bold;">Realitasnya?</span><br />Minyak goreng makin seret, harganya mahal, tempe naek, sembako gila-gilaan...<br />Tapi, sialnya, bagi sebagian umat ini dianggap hal yang BIASA!!<br />Katanya, wajar harga-harga naek, katanya wajar kalo di sinetron orangnya bersih-bersih putih mengkilap sebab mereka banyak duit.<br />WOOW....dusta macam apa itu? PERSEKONGKOLAN SIAPA?<br /><br />Pemodal bilang; bila ada 100 juta penduduk Indonesia. Anggap ada 90 juta warga yang senang dibodoh-bodohi dengan hiperealitas di Indonesia. Maka bagi para pemodal itu adalah PANGSA PASAR!<br />Mereka itu yang akan menjadi "korban iklan". Bayangin, orang-orang akan berlomba MUTIHIN KULIT, NGLURUSIN RAMBUT, makan di fastfood de el el.<br />DAN siapa yang akan panen dari kebodohan publik?<br /><br />Anggap ada 10 juta anjing yang menggonggong mencaci sinetron Indonesia, kalifah akan berlalu begitu aja!<br /><br />Biarin aja, selama masih tetap 90 juta orang ga sadar bahwa TV ngejual MIMPI maka Sinetron akan jalan teruuuus!!!<br /><br />Apapun caranya, kapitalis akan berusaha mempertahankan KEBODOHAN!<br /></div><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);font-size:130%;" ><span style="color: rgb(255, 204, 51); font-weight: bold;">Jangan mudah percaya, bila tanpa kerja keras anda akan kaya raya!</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 204, 51);"><br /><br /><br /></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">RE!</span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-92076357026460920732008-03-25T11:31:00.000-07:002008-03-25T11:49:32.846-07:00<div style="text-align: center;"><br /><br /><div style="text-align: right;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">.</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255);">...JuaL saja seMua</span><br /></div></div><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255);">biAr abiS ga TersiSa</span><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255);">........... timbun aJa</span><br /></div><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255);">KeruK-kerUk</span><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255);">saMpe ke KeRak-KerAk</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255);">Timbun ajA!</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255);">Laut Ceruk TeLuk rAwaRaWa</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">.......... biar abis gA terSisa</span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">ini punya siapa?</span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">hiphiphoraiiii</span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">hipermarkethipermolhiperseksonom</span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">akU timbuN Laut hiphip</span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">aKu biKin hiPhip</span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">HorAaiii</span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">Ratu bor raja Bor RaJa mOL raja ToL</span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: rgb(255, 153, 255);">hEiheihei</span></span></span><br /></div><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><br /></span><span style="color: rgb(255, 204, 51);"><span style="font-size:130%;">kubangan Lumpur kau BiLang mau bikin MakmuR?</span><br /><br /><br /><br /></span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-86361708833014200512008-03-23T11:10:00.000-07:002008-03-23T12:07:43.789-07:00<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0); text-align: center;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; font-weight: bold; color: rgb(255, 153, 255); text-align: center;"><span style="font-size:130%;">“Oleh Karena Engkau, Kami Ada Dalam Bahaya Maut Sepanjang Hari”</span></p><div> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Ketakutan yang berlebih akan kematian pada dasarnya adalah hal mendasar yang di miliki manusia. Oleh karena pada hakekatnya manusia memimpikan keabadian.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Menjadi abadi itulah yang menjadi motivasi bawah sadar manusia untuk melakukan sesuatu tindakan.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Mereka-reka keabadian yang diimpikan, maka manusia menciptakan “dunia abadi” sesudah alam kematian. Di dalam Yahudi, Kristen dan Islam disimbolkan dengan gagasan surga dan neraka. Dua konsep keabadian yang menjadi akhir manusia. Bila manusia hidup di dunia berbuat jahat, maka dia akan masuk dalam dunia neraka yang abadi. Sedangkan bila dia baik, maka dia akan masuk ke keabadian surga.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sedangkan di dalam Hindu, dengan konsep reinkarnasi dan karmapala, manusia yang hidup di dunia melakukan tindakan jahat akan terlahir kembali ke dunia berkali-kali dengan karma (balasan) sesuai dengan apa yang telah dilakukan. Proses kelahiran kembali ke dunia merupakan sebuah penderitaan. Bila seseorang ingin terlepas dari penderitaan, maka dia harus berbuat baik. Bila seseorang mati dan tak terlahir lagi maka dia akan moksa (keabadian sejati). Saat manusia moksa maka dia telah terlepas dari penderitaan abadi. Dia tak lagi melewati proses reinkarnasi.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Keputusasaan manusia akan keabadian yang mereka impikan, menyebabkan manusia menciptakan konsep kiamat.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Manusia tersadar bahwa mereka memiliki keterbatasan; keterbatasan benda-benda akan waktu dan keterbatasan hidup akan waktu. Kiamat merupakan penanda besar semua keterbatasan. Sekaligus penanda besar akhir keterbatasan.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dari penanda besar tersebut (kiamat), manusia menginginkan menuju sebuah dunia keabadian yang baru (surga dan neraka) ataupun sebuah proses penciptaan (dunia) baru.</p><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sialnya, konsep baik dan buruk merupakan hal yang tidak pasti. Artinya tidak ada kesepakatan bersama semua manusia untuk menyatakan “X” adalah buruk atau “X” adalah baik. </p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; color: rgb(255, 204, 51);">Jadi, benarkah agama-agama adalah sebuah pilihan frustasi manusia?</p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><o:p>Re!</o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p><br /></o:p></p>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-54591592315090022682008-03-23T09:25:00.000-07:002008-03-23T11:42:32.182-07:00Belajarlah Menjadi Virus!<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Jika ada kesempatan masuklah ke partai-partai besar, Belajarlah kau menjadi virus. Masuklah kau ke dalam sistem; gerogoti perlahan atau seranglah dengan cepat, menyebar dan langsung matikan!</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Virus adalah agen infeksi yang sangat kecil, tak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, tidak ada metabolisme yang bebas dan hanya mampu bereplikasi dengan sel hospes yang masih hidup.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Tentu ini berbeda sekali dengan parasit. Parasit untuk mempertahankan hidupnya dia bergantung terhadap sel hospes. Maka, parasit takkan mungkin membunuh sel hospes. Artinya, parasit akan tetap membiarkan sel hospes hidup demi keberlangsungan hidupnya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Sama halnya dengan seorang parasit sejati (<i>kaum opportunis</i>) dia akan mati-matian membiarkan sistem yang ada untuk tetap hidup. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Atau sial-sialnya jikalau sistem tempat dia bergantung melemah, maka dia akan segera berpindah ke sistem yang masih segar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Seorang parasit akan membiarkan si hospes mencari sumber makanan sebanyak-banyaknya. Dia takkan pernah peduli dari mana sumber makanan itu diperoleh. Bagi seorang parasit, saat hospes memperbanyak makan maka dia pun akan mendapat bagian yang lumayan. Meski sistem si hospes sakit, seorang parasit takkan peduli. Tak ada kata perubahan bagi dia. Semakin stabil si hospes maka si parasit akan semakin mapan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Di Indonesia tersayang ini, parasit politik yang paling banyak jumlahnya. Lihatlah, betapa orang dengan mudah berganti partai demi untuk tetap duduk sebagai anggota Dewan. Lalu dimana dia punya ideologi politik?</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><br /></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;">Masuklah ke partai-partai besar, organisasi massa besar, organisasi keagamaan dan jadilah virus bagi mereka. Gerogoti dan matikan!</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; color: rgb(255, 204, 51);">Bukan menjadi parasit!</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><o:p> Re!</o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><br /><o:p></o:p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%; font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><o:p><br /></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-60131168566262151412008-03-22T10:38:00.000-07:002008-03-22T10:48:44.824-07:00Menciptakan Masyarakat yang Mudah Marah<meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.3 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --></style>Sadar atau tidak, pemerintah menanam bibit-bibit “masyarakat yang mudah marah”. Sadar atau tidak, partai-partai ikut memupuknya. Sadar atau tidak, konglomerasi besar memberi andil yang besar.
<br />
<br /><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Fenomena kekerasan di dalam masyarakat seperti api dalam sekam. Dia terus ada dan ujungnya diharapkan akan menimbulkan kekacauan (<i>chaos</i>).</p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Ketika makin melebarnya jarak antara nilai pengharapan (<i>value expectations</i>) dengan nilai kemampuan (<i>value capabilitics</i>) untuk memenuhi harapan itu maka masyarakat akan mudah terpancing amarahnya. Masyarakat yang memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan barang-barang berharga (<i>materiil</i> maupun <i>status kelas</i>) namun tidak memiliki kesempatan atau kemampuan akan menjadi masyarakat yang depresi.</p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Sampai hari ini, masyarakat “makin merasa” kesulitan dalam perekonomian. Keluhan tentang harga minyak yang naik, kebutuhan pokok yang naik, penghasilan yang tidak ikut naik, kesempatan dalam pekerjaan yang makin sempit adalah catatan-catatan kecil yang akan menjadi sangat berarti bagi pendamba <i>chaos</i>.</p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Gunjingan-gunjingan personal tentang partai politik yang makin menjauh dengan massa pemilihnya setelah pemilu, juga merupakan masukan yang penting. Obrolan di warung-warung tentang kebijakan pemerintah yang lebih mementingkan kepentingan partai dari pada kepentingan rakyat juga merupakan hal yang mesti dicatat dengan seksama. Artinya, semakin masyarakat tidak percaya dengan sistem yang telah ada, semakin partai politik beserta politikusnya dianggap busuk maka kesempatan untuk menyusupkan pemikiran kepada massa yang tidak puas akan semakin terbuka.</p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Kekacauan awal barangkali akan dipolitisir oleh kaum agamawan yang memiliki ambisi politik. Sebutlah, Front Pembela Islam (FPI) atau jejaring kecil ormas Islam utopis yang mendambakan negara ini dijadikan negara agama. </p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Apapun yang dilakukan mereka – yang seringkali – adalah tindakan-tindakan anarkhis “semau gue” akan memupuk rasa ketidakpercayaan massa terhadap tokoh agama yang memiliki ambisi politik dan akan menjadi akumulasi kejengkelan massa terhadap kedok-kedok agama. Dalam hal ini kaum agama akan kehilangan simpatinya dari masyarakat.</p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Tentu hal ini akan bisa menumbuhkan pemikiran bila doktrin agama seringkali menyempitkan cara pandang manusia. Kebosanan massa dengan doktrin-doktrin agama yang sempit akan memupuk massa untuk berpikir lebih logis. </p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Kesenjangan sosial ekonomi berbarengan dengan kesenjangan sosial politik merupakan faktor paling kuat pengaruhnya dalam perkembangan “fenomena Masyarakat yang Marah”. </p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Bila kesenjangan ini terus dipupuk oleh pemerintah, aparat, partai politik, pengusaha dan kaum agama maka akan tumbuh subur kekerasan kolektif dalam masyarakat.</p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">Barangkali di kemudian hari akan ada sebuah drama tragedi yang sebenarnya tak diinginkan oleh semua manusia Indonesia.</p><div align="justify">
<br /></div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><b><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span></b></p><div align="justify">
<br /></div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p><div align="justify"> </div><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify">
<br /></p> Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-55980704164672336282008-03-21T03:41:00.000-07:002008-03-21T04:12:50.898-07:00<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);"><br /><br />Berandai-andai Angka Korupsi di Indonesia</span><br /></div><br />Mari kita berandai-andai<br />Seandainya di tahun 2007, seorang sarjana ekonomi untuk masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil membayar 25 juta rupiah. Dia kebetulan pengin membahagiakan ortunya yang pengin anaknya jadi PNS. Makanya dia mau ajah "nyogok" oknum di bagian kepegawaian. Sudah jadi rahasia umum yang pake ginian banyak di Indonesia!<br />Meski syarat-syarat tuk jadi PNS ga terpenuhi asal mau "nyogok", apapun bisa jadi! wohohoho..payah!<br /><br />Si Sarjana ini dengan penuh semangat mulai ngantor. Gaji sebulan itunglah 1,2 juta.<br /><br />Kalo mau itung-itungan jadi gini:<br />1,2 juta rupiah x 20 bulan = 24 juta rupiah<br />kira-kira dia perlu 20 bulan uang gajian untuk bayar utang! Utang masuk jadi PNS!<br /><br />So, selama 20 bulan dia mesti semangat ke kantor n ga pake gajinya untuk keperluan sehari-hari. Selama 20 bulan pula, semestinya dia ga makan, beli sabun, atw beli bensin de el el..waaah.<br /><br />Ga logis khan?<br /><br />Makanya, biar logis gimana coba?<br />Biar bisa tetep hidup normal, gaji lancar n utang kebayar!<br /><br /><span style="color: rgb(255, 102, 0);">ITU CERITA jadi PNS!</span><br /><br />Lalu mau masuk sersan dua polisi? meski gigi lobang sejengkol-jengkol.. desas desusnya cukup 75 juta!<br />Mau duduk jadi anggota Dewan? wohohoho punya duit berapa untuk ngasih sumbangan ke kas partai?<br />Mau jadi bupati, gubernur? ehm.. ya pasti mesti punya MODAL!<br />GILA! negara ini bener-bener sudah kayak pasar ajah!<br />Jual beli mulu!<br /><br /><br />Lalu?<br /><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-87133025084746745742008-03-21T02:37:00.000-07:002008-03-21T02:54:21.967-07:00<div style="text-align: center;"><span style="font-size:130%;"><br />Menurut <span style="color: rgb(255, 102, 0);">Alexander Dumas</span><br />"Mayoritas merupakan suatu kenyataan dari apa yang telah ada<br />sedangkan <span style="font-size:180%;">minoritas</span> seringkali <span style="font-size:180%;">merupakan cikal bakal</span> dari apa <span style="font-size:180%;">yang akan terjadi</span>"<br /><br /><br /></span><div style="text-align: justify;"><br /></div><span style="font-size:130%;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span><br /></span></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-90178033101722027402008-03-20T11:54:00.000-07:002008-03-23T11:56:10.550-07:00<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(255, 204, 102);"><br /></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; color: rgb(255, 204, 102); text-align: center;">“Maka akan kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini”</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Keinginan-keinginan adalah awal dari siksaan dan penderitaan. </p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Manusia diberikan panca indera yang digunakan sebagai alat untuk menangkap segala hal di lingkungan dan kemudian dikumpulkan di otak. Otak – salah satu kelebihan manusia – berfungsi sebagai alat pikir. Otak dengan dibantu oleh hormon-hormon yang bekerja, merespon hasil tangkapan panca inderanya. Menjadikannya keinginan-keinginan untuk meniru, memiliki ataupun menguasai hal yang dia lihat.</p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">Saat itulah sumber penderitaan berawal. Gelisah, kekhawatiran, was-was, cemas, tegang, pun rasa tertekan (depresi) muncul.</p><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br /></p><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-28357303433127810712008-03-20T05:00:00.000-07:002008-03-21T03:17:31.350-07:00<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Dialog, kata Lenin, hanya untuk orang banci. Ada Komentar?</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 204, 51);">Kurang sepakat!</span><br />Mestinya belajar dari kegagalan kaum radikal revolusioner yang terjebak oleh bahasa retorika mereka sendiri.<br /><br />Bahasa bombastis kaum radikal revolusioner acap menutup kemampuan mengapresiasi dengan jernih keadaan objektif lapangan.<br /><br />Menurut Anthony Burtun,”Secara historis, kaum radikal lebih fasih berbicara ihwal keburukan masa kini; impian mereka yang utopis naif tentang masa depan mengait erat dengan keyakinan akan nilai penggelontoran keadaan melalui jalan kekerasan.”<br /><br /><span style="color: rgb(255, 153, 0);">Dialog? so what gitu looh.</span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);">tapi ga berarti kompromistis yak!</span><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span></span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"></span></span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"></span></span><br /><span style="color: rgb(51, 255, 51);"><span style="color: rgb(255, 0, 0);"></span></span></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-71688598423588514582008-03-18T21:22:00.000-07:002008-03-18T10:53:49.019-07:00<div align="center"><span style="color:#ffcc00;"><b>Ciri </b>seorang<b> Revolusioner </b>adalah<b> bersatunya kata </b>dan<b> perbuata</b>n</span>.<br /><br />Semestinya di antara 200 juta jiwa masyarakat Indonesia, ada lebih dari separuh ya.<br /><br /><span style="color:#33ff33;"><b>Dan semoga kita ada di dalamnya!</b></span></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-39057270491433066622008-03-17T23:11:00.001-07:002008-03-17T23:19:55.033-07:00KHAYALAN SEORANG REVOLUSIONER<div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(255, 102, 0);">Oleh <span style="font-weight: bold;">Tan Malaka</span></span><br />Dicuplik dari buku <span style="color: rgb(153, 51, 153); font-weight: bold;">Aksi Massa</span> (1927)<br /></div><div style="text-align: justify;"><br />Sebuah tugas yang berat tapi suci, sekarang dipikulkan di atas bahu setiap orang Indonesia untuk memerdekakan 55 juta jiwa dari perbudakan yang beratus-ratus tahun lamanya, dan memimpin mereka ke pintu gerbang hidup baru.<br /><br />Zaman yang lalu, zaman penjajahan Hindu dan Islam serta zaman “kesaktian” yang gelap itu, tak dapat menolong kita sedikit pun. Marilah sekarang kita bangun tembok baja antar zaman dulu dan zaman depan. Dan jangan sekali-kali melihat ke belakang dan mencoba-coba mempergunakan tenaga purbakala itu untuk mendorongkan masyarakat yang berbahagia.<br />Marilah kita pergunakan pikiran yang “rasional” sebab pengetahuan dan cara berpikir yang begitu adalah tingkatan tertinggi dalam peradaban manusia dan tingkatan pertama buat zaman depan. Cara berpikir yang rasional membawa kita kepada penguasaan atas sumber daya yang mendatangkan manfaat, dan pemakaian yang benar – kepada cara pemakaian itu makin lama makin bergantung nasib manusia. Hanya cara berpikir dan bekerja yang rasional yang dapat membawa manusia dari ketakhayulan, kelaparan, wabah penyakit dan perbudakan, menuju kepada pembenaran. Kita sangat menjunjung tinggi kesaktian dan adat istiadat serta kebenaran bangsa Timur. Akan tetapi, semuanya itu tidaklah mendatangkan pencerahan, kemauan kepada peradaban dan kemajuan, cita-cita tentang masyarakat yang baik, tinggi, bagus serta tidak pula mendatangkan yang baik di dalam sejarah dunia. Pujilah kepintaran Timur sang pemilik batinnya sendiri, kegaiban atau kekeramatan Timur, bilamana anda suka. Semuanya itu sebenarnya merupakan asal mula dari kesengsaraan dan penyiksaan diri, mematikan semangat kerja dalam masyarakat yang tak layak bagi pergaulan manusia. <span style="color: rgb(255, 102, 0);">Manusia haruslah berdaya, mencoba berjuang, kalah atau menang dalam ikhtiarnya itu. Sebab, inilah yang dinamakan hidup! </span>Karena itu, hapuslah segala macam kepuasan yang menyuburkan semangat budak dan buanglah kesalahan kosong sebab ini adalah kesesatan pikiran semata.<br /><br />Manusia mesti mematahkan semua yang merintangi kemerdekaannya. Ia harus merdeka! Sebuah bangsa pun mesti merdeka berpikir dan berikhtiar. Jadi ia mesti berdiri atau berubah dengan pikiran dan daya upaya yang sesuai kecakapan, perasaan dan kemauannya. Tiap-tiap manusia atau bangsa harus mempergunakan tenaganya buat memajukan kebudayaan manusia umum. Jika tidak, ia tak layak menjadi seorang manusia atau bangsa dan pada hakikatnya tak berbeda sedikit jua dengan seekor binatang.<br /><br />Tetapi kamu orang Indonesia yang 55 juta tak kan mungkin merdeka selama kamu belum menghapuskan segala “kotoran kesaktian” itu dari kepalamu, selama kamu masih memuja kebudayaan kuno yang penuh dengan kepasifan, membatu dan selama kamu bersemangat budak belian. Tenaga ekonomi dan sosial yang ada pada waktu ini, harus kamu persatukan untuk menentang imperialisme Barat yang sedang terpecah-pecah itu, dengan senjata semangat revolusioner-proletaris, yaitu dialektis-materialisme.<br />Kamu tak boleh kalah oleh orang Barat dalam hal pemikiran, penyelidikan, kejujuran, kegembiraan, kerelaan dalam segala rupa pengorbanan. Juga kamu tidak boleh dikalahkan mereka dalam perjuangan sosial. <span style="color: rgb(255, 204, 0);">Akuilah dengan tulus, bahwa kamu sanggup dan mesti belajar dari orang Barat. Tapi kamu jangan jadi peniru orang Barat, melainkan seorang murid dari Timur yang cerdas, suka mengikuti kemauan alam dan seterusnya dapat melebihi kepintaran guru-gurunya di Barat.</span><br /><br />Sebelum bangsa Indonesia mengerti dan mempergunakan segala kepandaian dan pengetahuan Barat, belumlah ia tamat dari sekolah Barat. Karena itu, janganlah menjatuhkan diri dalam kesesatan dengan mengira bahwa kebudayaan Timur yang dulu atau sekarang lebih tinggi dari kebudayaan Barat sekarang. Ini boleh kamu katakan, bilamana kamu sudah melebihi pengetahuan, kecakapan dan cara berpikir orang Barat. Sekurang-kurangnya masyarakat kamu sudah mengeluarkan orang yang lebih dari seorang dari Newton, Marx, dan Lenin, barulah kamu boleh bangga. Pada waktu ini sungguh sia-sia dan tak layak bagi kamu mengeluarkan perkataan sudah “lebih pintar” dan tak perlu belajar lagi, sebab banyak sekali yang belum kamu ketahui. Pun jika perkataan itu keluar dari seorang bekas murid yang melupakan ajaran gurunya. Kamu belum boleh membanggakan kelebihan karena kamu belum layak jadi seorang murid, seperti terbukti dengan kekolotan dan akar-akar takhayul yang masih berbelit-belit dalam kepalamu. Bila sekalian keruwetan itu sudah lenyap dari kepalamu, barulah kamu dianggap orang sebagai murid, dan mulailah mempergunakan pikiran “baru” dengan sempurna.<br /><br />Jadi, janganlah bimbang merampas kemerdekaan bila kamu ingin jadi seorang murid Barat. Juga jangan dilupakan bahwa kamu belum seorang murid, bahkan belum seorang manusia, bila kamu tak ingin merdeka dan belajar bekerja sendiri! Bagi bangsa Indonesia, manusia tiada harapan akan memperoleh kemajuan bila berada di bawa tumit imperialisme Belanda. Bila seseorang ingin menaiki tangga sosial dan kebudayaan, haruslah ia merdeka dulu. Adapun paham tentang kemerdekaan, di Baratlah dilahirkan dan dipergunakan.<br /><br />Seseorang yang ingin menjadi murid Barat atau manusia, hendaklah merdeka dengan memakai senjata Barat yang rasional. Apabila sudah dapat memakainya, barulah ia dapat menciptakan sebuah pergaulan hidup yang baru dan rasional.<br /><br />Kemudian kecakapan dan kemauan menurut alam dapat tumbuh, dan dengan itu pula kekayaan tanah Indonesia yang tak terkira itu dapat diusahakan dan dipergunakan buat keluhuran bangsa Indonesia yang telah tertindas dan merana sekian lama di bawah telapak kaki Belanda.<br /><br />Karena itu, wahai kaum revolusioner, siapkanlah barisanmu dengan selekas-lekasnya! Gabungkanlah buruh dan tani yang berjuta-juta, serta penduduk kota dan kaum terpelajar di dalam satu partai massa proletar.<br /><br />Tunjukkan kepada tiap-tiap orang Indonesia yang cinta akan kemerdekaan tentang arti kemerdekaan Indonesia dalam hal materi dan ide. Panggil dan himpunkanlah orang-orang yang berjuta-juta dari kota dan desa, pantai dan gunung, ke bawah panji revolusioner. Bimbingkanlah tangan si pembanting tulang dan budak belian itu hari ini dan besok; bawalah mereka menerjang benteng musuh yang rapi itu! Di sanalah tempatmu pemimpin-pemimpin revolusioner! Di muka barisan laskar itulah tempatmu berdiri dan kerahkanlah teman sejawatmu menerjang musuh; inilah kewajiban seorang yang berhati singa! Dirikanlah di tengah-tengah laskarmu itu satu pusat pimpinan, tempat menjatuhkan suatu perintah kepada mereka semua yang haus serta lapar itu, dan pasti kata-katamu akan didengar dan diturut mereka dengan bersungguh hati.<br /><br />Kamu, ahli pidato pahlawan Homerus modern, berserulah di tengah-tengah massa yang tak sabar menanti-nantikan kedatanganmu dengan tepuk sorak dan kegembiraan.<br /><br />Dan dengan pidatomu itu, tegakkanlah mereka yang lemah, bukakanlah mata yang buta, korek kuping yang tuli, bangunkanlah yang tidur, suruh berdiri yang duduk dan suruh berjalan yang berdiri; itulah kewajiban seorang yang tahu akan kewajiban seorang putera tumpah darahnya. Di situlah tempatmu berdiri dan berdiri, di situ sampai nyawamu dicabut oleh peluru atau pedang musuh yang bengis keji dan hina itu.<br /><br />Itu kewajibanmu!<br /><br />Kamu pahlawan dari angkatan revolusioner! Tuntunlah massa si lapar, si miskin, si hina, si melarat, si haus itu menempuh barisan musuh dan robohkanlah bentengnya itu, cabut nyawanya, patahkanlah tulangnya, tanamkan tiang benderamu di atas bentengnya itu. Janganlah kamu biarkan bendera itu diturunkan atau ditukar oleh siapapun. Lindungi bendera itu dengan bangkaimu, nyawamu dan tulangmu. Itulah tempat yang selayaknya bagimu, seorang putera Tanah Indonesia tempat darahmu tertumpah.<br /><br />Biarlah yang tersebut di atas itu senantiasa menjadi kenang-kenangan bagi kita semua. Bersama massa, kita berderap menuntut hak dan kemerdekaan.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(255, 0, 0);">Re!</span></div>Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4360809181303740247.post-38266966958046247462008-03-17T12:18:00.000-07:002008-03-17T12:30:14.784-07:00Sejarah yang Lemah<meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 2.3 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --></style> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="color: rgb(255, 204, 0);">Dicuplik dari Aksi Massa Tan Malaka 1927</span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="color: rgb(255, 102, 0);"><span style="color: rgb(255, 204, 0);">
<br /></span></span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">Budi Utomo – didirikan pada tahun 1908 – adalah sebuah partai yang semalas-malasnya di antara segenap partai-partai borjuis di Indonesia. Seperti seekor binatang pemalas, ia merasa sombong karena umurnya panjang. Karena ia tak mendapat cara-cara aksi borjuis yang radikal dan tidak berani mendekati dan menggerakkan rakyat maka dari dulu sampai sekarang, kaum Budi Utomo menghabiskan waktu dengan memanggil-manggil arwah yang telah lama meninggal dunia. Borobudur yang kolot, wayang, gamelan yang merana, semua hasil “kebudayaan perbudakan” ditambah dan digembar-gemborkan oleh mereka siang malam. Di dalam “lingkungan sendiri” kerapkali dukun-dukun politik itu menyuruh Hayam Wuruk – Raja Hindu atau setengah Hindu itu – dengan laskarnya yang kuat berbaris di muka mereka. Di luar hal-hal gaib itu, paling banter hanya dibicarakan soal-soal yang tak berbahaya. Di dalam Kongres Budi Utomo berkali-kali (sampai menjemukan) kebudayaan dan seni Jawa (?) dibicarakan. Soal yang penting, yaitu mengenai kehidupan rakyat di Jawa – jangan dikata lagi di seluruh Indonesia – tak pernah disentuh, apalagi diperbincangkan mereka. Belum pernah, barangkali, diadakan suatu aksi untuk memperbaiki nasib Pak Kromo yang tidak hidup di zaman Keemasan Majapahit, tetapi di dunia kapitalistis yang tak memandang bulu. Panjangnya umur Budi Utomo sebagian besar diperolehnya dari “mantera-mantera” pemimpinnya, dari hasil “main mata” dengan pemerintah dan dari hasil kelemahan teman seperjuangannya. Sebuah semangat kosong seperti Budi Utomo dapat diterima oleh pemerintah seperti Belanda.</span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">
<br /></span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">Selain itu, Budi Utomo tidak menumbuhkan cita-cita “Kebangsaan Indonesia”. Fantasi “Jawa Raya”, yakni bayangan penjajahan Hindu atau setengah Hindu terhadap bangsa Indonesia sejati, langsung atau tidak langsung, menyebabkan timbulnya keinginan akan Sumatera Raya, Pasundan Raya atau Ambon Raya dan lain-lain.</span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">
<br /></span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">Budi Utomo yang mengangkat kembali senjata-senjata Hindu-Jawa yang berkarat dan sudah lama dilupakan itu, sudah tidak taktis dan jauh dari pendirian nasionalis umum.</span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">
<br /></span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">Perbuatan itu menimbulkan kecurigaan golongan lain yang mencita-citakan persaudaraan dan kerja sama antara penduduk di seluruh Indonesia (bukan antara penjajah satu terhadap lainnya).</span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">
<br /></span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">Dengan jalan sedemikian, Budi Utomo menimbulkan gerakan kedaerahan yang bila perlu (misalnya bila Budi Utomo kuat), dengan mudah dapat dipergunakan imperialisme Belanda. Dengan keadaan seperti ini, keinginan “luhur” yang satu dapat diadu dengan yang lain, yang akibatnya sangat memilukan, Indonesia tetap jadi negeri budak.</span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">
<br /></span></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">
<br /></span></p><span style="color: rgb(255, 0, 0);font-family:trebuchet ms;" >Re!</span><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="justify"><span style="font-family:trebuchet ms;">
<br /></span></p> Revolutiohttp://www.blogger.com/profile/14863651341661111810noreply@blogger.com0